Feature Top (Full Width)

Rabu, 20 November 2013

Salam Redaksi Edisi Pertama



Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Bismillahirrahmanirrahim. Ini adalah majalah pertama yang kami luncurkan sebagai kontribusi ‘kecil-kecilan’ dari pengajian kami di pelataran mesjid jami’ Ar-Raudlatul Hasanah setiap jum’at pagi ba’da subuh plus diskusi dwi-mingguan di gedung multimedia. Mini ukurannya, insya Allah, tidak semini apa yang kami bahas dari ilmu-ilmu yang tersurat maupun tersirat dalam tradisi keilmuan Islam. Doa kami, semoga langkah kecil ini adalah cicilan awal dari langkah-langkah besar berikutnya.

Pengajian al-Suffah, awalnya, hanyalah kumpul-kumpul berharga yang dimotori oleh Ust. H. Qosim Nurseha MA, lulusan al-Azhar Kairo yang mengambil program pasca sarjana di ISID Gontor, Ponorogo. Bekal ilmu al-Qur’an dan isu-isu tradisional-kontemporer dalam pemikiran Islam yang beliau kuasai menjadi alasan kuat bagi kami, kebanyakan guru-guru baru di Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah, untuk belajar kembali. Lambat laun, penikmat pengajian ini bertambah dan, tentunya, kami tidak menutup kemungkinan bila pengajian ini kami buka untuk umum, siapa pun yang ingin duduk bersama kami di pelataran mesjid untuk belajar.

Nah, kondisi ‘mengaji dan belajar’ yang kami lakukan di pelataran mesjid itulah kemudian yang menginspirasi kami untuk menggelar kelompok pengajian ini dengan al-Suffah. Kami teringat ahlu al-Suffah, kelompok pengajian sahabat-sahabat Nabi yang mendengar, belajar dan menimba ilmu dari manusia mulia, Muhammad saw. Kami ingin semangat, militansi dan keteguhan mereka membuka tabir-tabir keilmuan Islam menular dalam diri kami. Kami ingin, sangat ingin.

Untuk itulah, majalah ini kami luncurkan. Sebagai catatan kami, seorang pembelajar yang sering lupa. Sebagai pegangan kami, seorang penuntut ilmu yang sering lalai. Sebagai bacaan kami, di luar forum pengajian itu. Kami juga berharap, dengan majalah ini, orang-orang yang tidak sempat hadir karena berbagai sebab dapat juga merasakan apa yang kami rasakan setiap jum’at pagi dari siraman tetes-tetes ilmu keislaman.

Dus, setiap permulaan tentu akan ada kendala. Seperti itu pula yang kami alami ketika hendak memulai. Kami terkendala masalah waktu yang harus kami bagi untuk mengajar, mendidik dan memonitoring santri-santri, kami juga terhadang perihal pendanaan mencetak majalah mini ini, kami pun terhambat beberapa kali ketika harus menjawab; siapa yang akan menulis setiap lembar di majalah ini. Toh, meski begitu, alhamdulillah selalu kami ucapkan, akhirnya majalah ini dapat diterbitkan.

Jangan menunggu sempurna untuk memulai sesuatu. Mulailah, insya Allah, kelak akan dapat disempurnakan. Kami berpijak pada prinsip itu seraya berharap feedback dan masukan dari pembaca-pembaca sekalian yang dimana saja berada. Harapan kami, apa yang kami suguhkan ini dapat menjadi salah satu jawaban ketika Allah kelak bertanya pada kami, apa yang sudah kami usahakan untuk orang banyak sehingga Aku (Allah) yakin memasukkan engkau ke surga-Ku?

Tidak untuk berlama-lama. Inilah majalah kami, majalah al-Suffah. Semoga dapat membangkitkan tradisi emas keilmuan Islam. Semoga bisa jadi semacam gerimis kecil di tengah panasnya matahari kegiatan kita yang lepas dari ilmu pengetahuan. Inilah majalah kami edisi pertama, kami buka dengan tema ‘muqaddimah’. Selamat membaca, semoga bermanfaat. (Redaksi)   

0 komentar:

Posting Komentar

 
Template designed by Liza Burhan