Assalamu’alaikum
Warahmatullah Wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim.
Ini adalah majalah pertama yang kami luncurkan sebagai kontribusi
‘kecil-kecilan’ dari pengajian kami di pelataran mesjid jami’ Ar-Raudlatul
Hasanah setiap jum’at pagi ba’da subuh plus diskusi dwi-mingguan
di gedung multimedia. Mini ukurannya, insya Allah, tidak semini apa yang
kami bahas dari ilmu-ilmu yang tersurat maupun tersirat dalam tradisi keilmuan
Islam. Doa kami, semoga langkah kecil ini adalah cicilan awal dari
langkah-langkah besar berikutnya.
Pengajian al-Suffah, awalnya, hanyalah kumpul-kumpul
berharga yang dimotori oleh Ust. H. Qosim Nurseha MA, lulusan al-Azhar Kairo
yang mengambil program pasca sarjana di ISID Gontor, Ponorogo. Bekal ilmu
al-Qur’an dan isu-isu tradisional-kontemporer dalam pemikiran Islam yang beliau
kuasai menjadi alasan kuat bagi kami, kebanyakan guru-guru baru di Pesantren
Ar-Raudlatul Hasanah, untuk belajar kembali. Lambat laun, penikmat pengajian
ini bertambah dan, tentunya, kami tidak menutup kemungkinan bila pengajian ini
kami buka untuk umum, siapa pun yang ingin duduk bersama kami di
pelataran mesjid untuk belajar.
Nah, kondisi
‘mengaji dan belajar’ yang kami lakukan di pelataran mesjid itulah kemudian
yang menginspirasi kami untuk menggelar kelompok pengajian ini dengan al-Suffah.
Kami teringat ahlu al-Suffah, kelompok pengajian sahabat-sahabat Nabi
yang mendengar, belajar dan menimba ilmu dari manusia mulia, Muhammad saw. Kami
ingin semangat, militansi dan keteguhan mereka membuka tabir-tabir keilmuan
Islam menular dalam diri kami. Kami ingin, sangat ingin.
Untuk itulah, majalah ini kami luncurkan. Sebagai catatan kami,
seorang pembelajar yang sering lupa. Sebagai pegangan kami, seorang penuntut
ilmu yang sering lalai. Sebagai bacaan kami, di luar forum pengajian itu. Kami
juga berharap, dengan majalah ini, orang-orang yang tidak sempat hadir karena
berbagai sebab dapat juga merasakan apa yang kami rasakan setiap jum’at pagi
dari siraman tetes-tetes ilmu keislaman.
Dus, setiap
permulaan tentu akan ada kendala. Seperti itu pula yang kami alami ketika
hendak memulai. Kami terkendala masalah waktu yang harus kami bagi untuk
mengajar, mendidik dan memonitoring santri-santri, kami juga terhadang perihal
pendanaan mencetak majalah mini ini, kami pun terhambat beberapa kali
ketika harus menjawab; siapa yang akan menulis setiap lembar di majalah ini. Toh,
meski begitu, alhamdulillah selalu kami ucapkan, akhirnya majalah ini
dapat diterbitkan.
Jangan menunggu sempurna untuk memulai sesuatu. Mulailah, insya
Allah, kelak akan dapat disempurnakan. Kami berpijak pada prinsip itu
seraya berharap feedback dan masukan dari pembaca-pembaca sekalian yang
dimana saja berada. Harapan kami, apa yang kami suguhkan ini dapat menjadi
salah satu jawaban ketika Allah kelak bertanya pada kami, apa yang sudah
kami usahakan untuk orang banyak sehingga Aku (Allah) yakin memasukkan engkau
ke surga-Ku?
Tidak untuk berlama-lama. Inilah majalah kami, majalah al-Suffah.
Semoga dapat membangkitkan tradisi emas keilmuan Islam. Semoga bisa jadi
semacam gerimis kecil di tengah panasnya matahari kegiatan kita yang lepas dari
ilmu pengetahuan. Inilah majalah kami edisi pertama, kami buka dengan tema ‘muqaddimah’.
Selamat membaca, semoga bermanfaat. (Redaksi)
0 komentar:
Posting Komentar